Penerapan Visa Turis Terpadu GCC pada Tahun 2025

Diterbitkan pada: Juni 9, 2025

Peluncuran Visa Terpadu GCC diharapkan akan dilaksanakan sebelum akhir tahun 2025, menurut Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC), Jassim Al-Budaiwi.

Al-Budaiwi membuat pernyataan ini pada pertemuan Dewan Menteri ke-146 yang diadakan di Kuwait pada hari Senin, 2 Juni 2025. Pertemuan tersebut diketuai oleh Menteri Luar Negeri Kuwait dan Ketua sesi Dewan Menteri saat ini, Abdullah Al-Yahya. Peserta yang hadir adalah delegasi negara-negara GCC dan menteri luar negeri.

Di tengah berbagai diskusi mengenai kawasan tersebut, Al-Budaiwi mengemukakan bahwa telah terjadi kemajuan teknis yang signifikan terhadap Visa GCC Terpadu, yang akan menggunakan satu portal daring untuk pengajuan permohonan. Ia menyampaikan bahwa visa tersebut akan disetujui pada akhir tahun 2025.

Visa GCC Terpadu, yang juga dikenal sebagai Visa Turis GCC, merupakan inisiatif yang akan merevolusi perjalanan di kawasan tersebut. Dengan penerapan ini penduduk GCC dan wisatawan internasional akan dapat mengajukan permohonan daring untuk satu visa tunggal guna mengunjungi semua negara anggota GCC.

Sistem visa baru ini akan meningkatkan mobilitas di kawasan tersebut dan mendatangkan pendapatan pariwisata yang signifikan bagi enam negara GCC, yaitu Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Visa GCC Terpadu menghadapi banyak penundaan, dengan pembahasan yang telah dimulai sejak Oktober 2023. Dengan tanggal pelaksanaan awal pada Desember 2024, menurut pengumuman terbaru oleh Jassim Al-Budaiwi, visa tersebut akhirnya dapat diperkenalkan pada akhir tahun ini.